Rakyat Kaya, Pejabat Miskin? Sindiran Pedas untuk Koruptor. Ingat Ayat Ini

sindiran

DISINIAJA.CO Di sebuah kajian di Jakarta, Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah pernah menyampaikan sindiran tajam yang begitu relevan:

“Di Riau, rakyatnya rata-rata kaya, sementara yang miskin adalah pejabatnya. Karena saking miskinnya, mereka akhirnya mengambil banyak-banyak (korupsi),” ucapnya dalam kajian-nya.

Sementara rakyat, karena sudah merasa cukup dan kenyang, mereka tidak perlu melakukan korupsi. Tetapi para pejabat di sana tidak pernah berhenti makan, karena mereka tidak pernah kenyang, perut mereka terus merasakan kelaparan.” lanjutnya.

Sindiran ini menggambarkan bagaimana keserakahan sering kali menjadi pemicu korupsi. Ketika seseorang tak pernah merasa cukup, selalu haus akan kekayaan dan jabatan, maka jalan haram pun dihalalkan.

Korupsi bukan sekadar kejahatan, tapi juga cerminan hati yang tak pernah puas. Para pejabat yang seharusnya mengayomi rakyat justru sibuk memperkaya diri sendiri.

Ironisnya, yang kerap kekurangan bukan rakyat kecil, melainkan pejabat yang memiliki segalanya tapi masih merasa miskin.

Allâh Azza wa Jalla telah memperingatkan dalam firman-Nya:

الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ

“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan.”
(QS. Al-Baqarah: 268)

Semoga kita semua terhindar dari sifat tamak dan selalu merasa cukup dengan rezeki yang halal. Aamiin.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *