DISINIAJA.CO – Pernikahan bukan sekadar momen sakral di hadapan penghulu dan saksi, tapi sebuah ikatan suci yang jadi ladang ibadah sepanjang hidup.
Dalam Islam, pernikahan dianjurkan bukan hanya untuk memenuhi fitrah manusia, tapi juga sebagai cara meraih keberkahan, ketenangan jiwa, dan pahala yang terus mengalir.
Pernikahan Itu Ibadah, Bukan Sekadar Status
Seringkali kita lupa, bahwa setiap detik dalam pernikahan bisa bernilai ibadah. Senyum pada pasangan, menyediakan makanan, saling mendoakan, bahkan bercanda bersama — semua itu bisa jadi amal yang dicatat oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah agamanya, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam setengah sisanya.” (HR. Thabrani)
Artinya, pernikahan bukan sekadar soal status sosial atau rutinitas belaka. Tapi sebuah perjalanan spiritual bersama menuju ridha-Nya.
Sayang Jika Rumah Tangga Harus Berpisah
Memang, tidak semua rumah tangga selalu berjalan mulus. Ada saja ujian, konflik, dan perbedaan pendapat. Namun sayang sekali jika pernikahan yang diniatkan sebagai ibadah harus berujung perpisahan tanpa perjuangan.
Perlu diingat, dalam setiap rumah tangga pasti ada masalah. Justru di situlah letak ladang pahala. Saat mampu bersabar, saling memaafkan, dan kembali memperbaiki diri, di situlah cinta diuji dan ibadah diperkuat.
Perceraian memang diperbolehkan dalam Islam, tapi menjadi perkara halal yang paling dibenci oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Perkara halal yang paling dibenci oleh Allah adalah talak (perceraian).” (HR. Abu Dawud)
Karena itu, sebelum memutuskan berpisah, alangkah baiknya pasangan suami istri berusaha untuk terus berbenah, berdialog, dan saling mengingatkan tujuan awal pernikahan: meraih surga bersama.
Bersama Menuju Surga
Pernikahan adalah perjalanan menuju surga. Ketika suami menjadi pemimpin yang baik dan istri menjadi pendamping yang taat, rumah tangga akan terasa sejuk dan penuh keberkahan. Meski tak selalu sempurna, tapi selama keduanya sepakat untuk terus memperbaiki diri, Allah pasti hadir di tengah-tengahnya.
Jadi, buat kamu yang saat ini sedang di fase sulit dalam rumah tangga, ingat kembali niat awal anda memutuskan untuk menikah.
Bukan soal siapa yang paling benar, tapi siapa yang paling mau berjuang bersama. Karena di balik ujian pernikahan, ada pahala besar menanti.