Categories: Viral

Hidup Hanya Hitungan Hari, Renungan Menuju Ajal

DISINIAJA.CO – Sadarkah kita bahwa setiap detik yang berlalu adalah langkah menuju ajal ?
Abu Dzar rodhiyallahu ‘anhu pernah mengingatkan kita dengan sebuah nasihat yang begitu menggugah hati:

“Wahai manusia, injakkan kakimu ke tanah. Sesungguhnya sebentar lagi ia akan menjadi kuburmu.

Wahai manusia, sesungguhnya hidupmu hanya beberapa hari. Tiap kali waktu berlalu, berarti sebagian hidupmu telah pergi.

Wahai manusia, engkau sekarang ini selalu menghabiskan umurmu sejak lahir dari rahim ibumu.”

Seorang penyair juga menggambarkan perjalanan hidup kita dengan begitu indah namun penuh makna:

نَسِيْرُ إِلَى اْلآجَالِ مِنْ كُلِّ لَحْظَةٍ وَأَيَّامُنَا تُطْوَى وَهُنَّ مَرَاحِلُ

وَلَمْ أَرَ مِثْلَ الْمَوْتِ حَقًّا كَأَنَّهُ إِذَامَا تَخَطَّتْهُ اْلأَمَانِيَّ بَاطِلُ

وَمَا أَقْبَحَ التَّفْرِيْطَ فِيْ زَمَنِ الصِّبَا فَكَيْفَ بِهِ وَالشَّيْبُ لِلرَّأْسِ شَاعِلُ

تَرَحَّلْ مِنَ الدُّنْيَا بِزَادٍ مِنَ التُّقَى فَعُمْرُكَ أَيَّامٌ وَهُنَّ قَلاَ ئِلُ

Kita berjalan menuju ajal dalam setiap detiknya.
Hari-hari kita berlalu, seperti tahapan yang pasti.

Aku belum pernah melihat sesuatu yang lebih meyakinkan selain kematian…
Segala angan tanpa akhir hanyalah sebuah kesia-siaan.

Renungan ini mengingatkan kita bahwa kematian adalah satu-satunya kepastian yang tak bisa kita hindari. Tidak peduli seberapa muda atau tua, kaya atau miskin, waktu terus berjalan, membawa kita menuju akhir perjalanan hidup.

Sobat, dalam perjalanan singkat ini, alangkah pentingnya mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi. Penyair kembali mengingatkan:

Berjalanlah di dunia ini dengan bekal takwa.
Karena umurmu hanyalah hitungan hari yang kian purna.

Renungan ini mengajak kita untuk menjadikan takwa sebagai pedoman. Bukan hanya untuk mencari kebahagiaan duniawi, tetapi juga untuk kebahagiaan abadi di akhirat.

Sobat, mari kita renungkan:

Apakah waktu yang kita habiskan selama ini telah mendekatkan kita kepada kebaikan?

Apakah ada amal yang bisa menjadi bekal di akhirat nanti?

Jangan sampai kita terlena dengan masa muda atau lupa dengan tujuan hidup. Sebab, seperti kata penyair:

Alangkah buruknya perbuatan kita di masa muda yang tak menengok agama. Lantas, bagaimana nasib seseorang yang tetap meninggalkan agama, padahal ubannya telah menyala?

Semoga kita semua bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

ade

Recent Posts

Daging Kambing: Kaya Manfaat, Tapi Benarkah Picu Kolesterol Tinggi?

DISINIAJA.CO -  Daging kambing telah lama menjadi bagian dari kuliner Indonesia, terutama saat perayaan Iduladha. Selain…

4 days ago

Terpedo Kambing Jadi Buruan: Benarkah Bisa Tingkatkan Vitalitas Pria?

  DISINIAJA.CO – Menjelang dan saat Iduladha, umat Muslim di berbagai daerah berlomba melaksanakan ibadah kurban…

4 days ago

Jadwal Konser dan Festival Musik Juni 2025: Dari Jazz, K-Pop, hingga EDM, Siap Ramaikan Nusantara

DISINIAJA.CO - Bulan Juni 2025 siap menyuguhkan berbagai konser dan festival musik spektakuler yang akan…

6 days ago

Film JUMBO Resmi Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Indonesia, Salip KKN di Desa Penari

DISINIAJA.CO - Industri perfilman Indonesia mencetak sejarah baru. Film animasi karya anak bangsa, JUMBO, kini…

6 days ago

Jangan Berhenti Obat TBC Sembarangan! Bisa Bikin Kuman Kebal dan Sulit Disembuhkan

DISINIAJA.CO - Pengidap tuberkulosis (TBC) harus patuh minum obat sampai tuntas! Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi…

6 days ago

Puasa Zulhijah di Hari Senin? Ini Niat dan Keutamaannya, Pahala Double

DISINIAJA.CO - Bulan Zulhijah jadi momen spesial bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah. Salah satu…

6 days ago

This website uses cookies.