DISINIAJA.CO – Setelah merayakan Iduladha, umat Islam kini memasuki momen istimewa yang tak kalah bermakna, yakni Hari Tasyrik.
Pada tahun 2025, Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 7 hingga 9 Juni, atau bertepatan dengan tanggal 11–13 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Hari-hari ini merupakan bagian dari Ayyamul Ma’dudat, yang secara harfiah berarti “hari-hari yang terbilang.”
Secara etimologi, istilah “Hari Tasyrik” berasal dari kata tasyriq asy-syams, yang berarti mengarahkan ke matahari atau menjemur di bawah sinar matahari.
Ibnu Hajar Al-Asqalani, salah seorang ulama besar dalam ilmu hadis, menyebut bahwa penamaan ini berkaitan erat dengan tradisi menjemur daging kurban hingga menjadi dendeng.
Tradisi ini dilakukan oleh umat Islam terdahulu pada masa Rasulullah SAW, sebagai bentuk pelestarian daging untuk dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama.
Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik
Meskipun Hari Tasyrik adalah waktu istimewa, justru pada hari ini umat Islam dilarang untuk berpuasa. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari (no. 1859):
“Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.”
Alasan utamanya adalah karena Hari Tasyrik merupakan hari untuk menikmati nikmat Allah SWT melalui hidangan, terutama dari daging kurban. Oleh karena itu, momentum ini diisi dengan makan, minum, dan memperbanyak ibadah serta zikir kepada Allah.
Amalan-Amalan Utama di Hari Tasyrik
Bagi jemaah haji, Hari Tasyrik adalah waktu untuk menyempurnakan ibadah seperti mabit (bermalam) di Mina dan melontar jumrah.
Namun bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji, masih banyak amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan di hari-hari ini, antara lain:
Memperbanyak Takbir
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, sahabat Ibnu Umar dan Abu Hurairah RA selalu mengumandangkan takbir sepanjang hari Tasyrik, baik setelah salat wajib maupun dalam aktivitas lainnya. Lafal takbir tersebut adalah:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Membaca Tahlil dan Tahmid
Selain takbir, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tahlil (Laa ilaaha illallah) dan tahmid (Alhamdulillah). Amalan ini menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat, termasuk keselamatan, rezeki, dan kesempatan beribadah yang diberikan Allah SWT.Mengisi Waktu dengan Berbagai Amal Saleh
Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip pandangan Abi Jamrah bahwa amal ibadah yang dilakukan pada Hari Tasyrik memiliki keutamaan lebih dibandingkan hari-hari biasa. Ini termasuk salat sunnah, sedekah, membantu sesama, membaca Al-Qur’an, dan mempererat silaturahmi.
Keutamaan Hari Tasyrik
Hari Tasyrik tidak hanya menjadi pelengkap Iduladha, tapi juga memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Berikut beberapa keutamaannya:
1. Salah Satu Hari yang Paling Agung
Diriwayatkan oleh Abu Daud (1765) dan Ibnu Khuzaimah (2866), Rasulullah SAW bersabda:
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha), kemudian hari al-qarr.”
Menurut sebagian ulama, “hari al-qarr” adalah hari setelah Iduladha, yaitu tanggal 11 Zulhijah, atau hari pertama dari Hari Tasyrik. Ini menunjukkan betapa mulianya waktu tersebut di sisi Allah.
2. Hari Mustajab untuk Berdoa
Dalam kitab Lathoif al-Ma’arif, dikisahkan bahwa Abu Musa Al-As’ari RA pernah menyampaikan khutbah pada Iduladha:
“Tiga hari setelah Iduladha adalah ayyamul ma’dudat. Doa yang dipanjatkan pada hari-hari itu tidak akan tertolak.”
Karena itu, umat Islam dianjurkan memperbanyak doa di Hari Tasyrik, dengan penuh harap dan keikhlasan kepada Allah SWT.