Vape Lebih Aman dari Rokok? Fakta Medis Ini Bikin Kamu Pikir Ulang

paru paru

DISINIAJA.CO – Kamu mungkin sering dengar kalau vape disebut-sebut sebagai versi “lebih aman” dari rokok konvensional. Bahkan, banyak yang menganggap vape bisa bantu berhenti merokok. Tapi… apakah benar vape seselamat itu? Yuk, kita bongkar faktanya!

🚬 Rokok Bunuh Setengah Juta Orang per Tahun

Di Amerika saja, sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya akibat kebiasaan merokok. Ngeri, kan? Lebih dari tiga perempat kasus kanker paru-paru juga disebabkan oleh rokok.

Asap tembakau mengandung 7.000 bahan kimia berbahaya, termasuk tar dan 60 karsinogen—zat pemicu kanker. Makanya, pembatasan terhadap produk rokok makin ketat, hingga akhirnya muncullah vape.

🔍 Vape Bantu Berhenti Merokok? Belum Tentu!

Menurut Dr. Geoffrey Williams dari University of Michigan Health, vape sebaiknya hanya jadi opsi terakhir, jika metode berhenti merokok lain tidak berhasil.

Kenapa? Karena pada dasarnya, vape tetap mengandung nikotin, zat adiktif yang membuat otak kecanduan. Memang tidak ada pembakaran tembakau seperti rokok, tapi nikotin dalam vape tetap menyusup ke otak dalam hitungan detik. Sama bahayanya.

Bahkan FDA belum mengakui vape sebagai alat medis untuk berhenti merokok.

⚠️ Tetap Ada Risiko Serius

Beberapa riset memang menunjukkan vape bisa bantu berhenti merokok dalam jangka pendek, tapi banyak pengguna justru berakhir jadi pengguna ganda—masih mengisap rokok biasa sambil tetap nge-vape.

Contohnya, studi di Inggris tahun 2019 menemukan 25% peserta yang mencoba vape justru tetap merokok.

❌ Vape vs Rokok: Mana Lebih Aman?

Jawabannya singkat: tidak ada yang aman!

Meskipun vape tidak mengandung ribuan racun seperti rokok, tetap saja mengandung bahan kimia berbahaya, seperti hidrokarbon dan perasa buatan, yang bisa menyerang paru-paru dan sistem pernapasan.

Parahnya lagi, vape tak terbukti meningkatkan fungsi paru-paru, jadi enggak bisa dianggap sebagai solusi sehat.

❤️ Vaping & Risiko Penyakit Jantung

Walau data masih berkembang, hampir semua bukti menunjukkan bahwa vape berdampak buruk pada jantung dan pembuluh darah. Efeknya antara lain:

  • Meningkatkan detak jantung dan tekanan darah

  • Merusak fungsi pembuluh darah

  • Mengurangi produksi oksida nitrat, yang penting untuk melancarkan aliran darah

Bahkan, studi terbaru tahun 2024 menyebutkan bahwa pengguna vape punya risiko 20% lebih besar mengalami gagal jantung.

Lebih Baik Hindari Keduanya!

Baik rokok maupun vape, keduanya berbahaya buat tubuh. Kalau kamu serius ingin berhenti merokok, lebih baik konsultasi ke tenaga medis dan pilih metode yang sudah terbukti secara ilmiah.

Ingat ya, ganti rokok dengan vape bukan berarti kamu bebas dari risiko penyakit.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *