Urine Keruh Akibat Konsumsi Susu: Fakta Kesehatan yang Perlu Kamu Tahu!

Cek Urine

DISINIAJA.COUrine mungkin sering luput dari perhatian, tetapi sebenarnya bisa memberikan petunjuk penting tentang kondisi kesehatan tubuh.

Perubahan pada warna, bau, atau kejernihan urine tak boleh diabaikan. Salah satu pertanyaan yang kerap muncul adalah apakah konsumsi susu dapat menyebabkan urine menjadi keruh?

Yuk, simak penjelasan medis berikut ini!

1. Urine Keruh Akibat Konsumsi Makanan dan Minuman

Urine yang keruh sering kali disebabkan oleh apa yang kita konsumsi, termasuk susu. Susu kaya akan kalsium dan fosfat yang dalam kondisi tertentu bisa bereaksi dengan urine dan menyebabkan tampilannya menjadi lebih keruh. Selain susu, makanan kaya protein atau tinggi purin juga dapat memengaruhi kejernihan urine.

Namun, kamu tidak perlu langsung panik. Perubahan ini biasanya bersifat sementara dan bukan tanda penyakit serius, kecuali disertai gejala lain seperti nyeri saat buang air kecil atau bau yang tidak biasa.

2. Fosfaturia dan Urine Keruh

Kondisi urine keruh yang terkait dengan susu dan makanan kaya kalsium sering disebut fosfaturia. Fosfaturia terjadi ketika terdapat kelebihan fosfat dalam urine. Hal ini bisa disebabkan oleh diet tinggi fosfor atau kalsium, termasuk susu, yogurt, dan keju.

Meskipun umumnya tidak berbahaya, fosfaturia bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu, seperti infeksi saluran kemih atau gangguan metabolisme mineral, jika berlangsung terus-menerus.

3. Pengobatan Fosfaturia

Jika urine keruh akibat fosfaturia terjadi secara berkepanjangan atau disertai keluhan lain, segera konsultasikan ke dokter. Pengobatan biasanya melibatkan:

Penyesuaian pola makan: Mengurangi konsumsi makanan tinggi fosfor atau kalsium jika berlebihan.

Hidrasi yang cukup: Minum air putih yang cukup dapat membantu melarutkan kelebihan mineral dalam tubuh.

Pemeriksaan medis: Jika disebabkan oleh infeksi atau kondisi medis lain, dokter akan memberikan terapi yang sesuai, seperti antibiotik untuk infeksi saluran kemih.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *