DISINIAJA.CO – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar dua karnaval besar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam sekaligus memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta.
Karnaval tersebut dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (5/7) dan Minggu (6/7) akhir pekan ini, dengan rangkaian kegiatan yang meriah dan melibatkan puluhan ribu peserta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengumumkan hal tersebut saat membuka pagelaran drama kolosal Pangeran Jayakarta: Cahaya Islam di Bumi Betawi di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin malam (30/6/2025).
“Dua kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta,” ujar Rano dalam sambutannya.
Karnaval pertama bertajuk Karnaval Tahun Baru Hijriah akan digelar pada Sabtu (5/7) sore. Rutenya dimulai dari kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Pawai ini akan melibatkan sekitar 10 ribu santri yang membawa obor elektrik, menciptakan suasana religius dan meriah di tengah pusat kota.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan musisi religi Opick dan grup band Gigi, serta dipandu oleh dua publik figur terkenal, Maudy Koesnaedi dan Mandra, yang dikenal sebagai tokoh ikonik budaya Betawi.
Sementara itu, pada Minggu pagi (6/7), Pemprov DKI akan menyelenggarakan Karnaval Budaya bertema “Jakarta Dalam Warna”, yang juga bertepatan dengan pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Acara ini akan digelar di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Sudirman dan dimulai sejak pukul 07.00 WIB.
Karnaval budaya ini akan menampilkan 8.000 pesilat dari berbagai perguruan silat di Jakarta, serta pertunjukan budaya dari berbagai daerah, seperti tarian Betawi dan Bali. Sebagai penutup, penyanyi dangdut populer Ayu Ting Ting dijadwalkan tampil menghibur masyarakat.
“Nah, ibu-bapak silakan bawa anak-anak datang ke sana. Kita meriahkan kegiatan,” seru Rano, mengajak warga Jakarta untuk berpartisipasi.
Dua agenda besar ini diharapkan tak hanya menjadi ajang perayaan, namun juga wujud nyata pelestarian budaya, penguatan nilai-nilai religius, serta upaya Pemprov DKI dalam memperkuat kohesi sosial dan memperkenalkan wajah Jakarta yang dinamis, beragam, dan inklusif.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, seniman, tokoh agama, dan masyarakat, Jakarta kembali menegaskan jati dirinya sebagai ibu kota yang kaya akan budaya dan toleransi.
