Motoran Riang Gembira Touring Seru ke Baduy, Musim Durian dan Kisah di Balik Kampung Adat

Motoran Riang Gembira (MRG) Touring ke Baduy

DISINIAJA.CO – Awal Januari 2025 menjadi momen berkesan bagi komunitas motor Motoran Riang Gembira (MRG) yang melakukan perjalanan touring ke Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak, Banten.

Desa yang dikenal sebagai pusat adat Baduy ini menjadi tujuan unik, terutama karena sedang memasuki musim durian yang menjadi daya tarik tersendiri

“Gasss ke Baduy, lagi musim durian,” ujar Ferry Noviandi, salah satu anggota MRG yang menginisiasi perjalanan ini.

Ajakan tersebut langsung disambut antusias oleh anggota komunitas yang dikenal menyukai touring jarak menengah hingga jauh.

Dipimpin oleh Ari Kurniawan, 18 motor berbagai jenis seperti XMAX, PCX, NMAX, hingga Aprilia, memulai perjalanan dari BSD City, Tangerang Selatan, pada Sabtu (4/1/2025).

Dengan rute melintasi Parung Panjang, Jasinga, dan Muncang, rombongan akhirnya tiba di Terminal Ciboleger, gerbang awal kawasan adat Baduy, setelah menempuh perjalanan selama 3,5 jam.

Durian dan Cerita Warga Baduy
Sesampainya di Baduy, rombongan langsung membaur dengan keramaian pengunjung lainnya. Meski udara mendung hingga hujan deras sempat mengguyur, hal ini tidak mengurangi semangat mereka untuk menyantap durian khas Baduy.

“Rp 100 ribu dapat tiga durian, ini bener-bener worth it,” kata Deni Deri sambil asyik mencicipi durian di rumah Janah, salah satu warga Baduy Luar yang ramah menyambut para tamu.

Sambil menikmati durian, anggota komunitas juga berkesempatan berbincang dengan Janah dan keluarganya.

Janah, yang sehari-hari menenun kain khas Baduy, berbagi cerita tentang kehidupan sehari-hari di Baduy Luar. Kain tenun buatan Janah memiliki harga mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1,5 juta, tergantung tingkat kesulitan motifnya.

“Hidup sederhana di sini mengajarkan kita untuk lebih menghargai alam dan tradisi,” ujar Haryo Novriandi, salah satu anggota komunitas yang terlihat terinspirasi setelah mendengar cerita Janah.

Kembali dengan Kenangan Tak Terlupakan
Obrolan hangat di teras rumah Janah yang berdinding anyaman bambu seolah membuat waktu berjalan cepat. Menjelang sore, sesuai kesepakatan awal, rombongan MRG bersiap kembali ke Jakarta. Meski lelah, perjalanan ini memberikan pengalaman dan cerita tak terlupakan, dari jalan berdebu hingga kisah inspiratif warga Baduy.

“Touring ini bukan sekadar perjalanan, tapi juga pelajaran,” kata Ari Kurniawan sebelum rombongan meninggalkan kawasan Baduy.

Bagi komunitas Motoran Riang Gembira, touring ke Baduy bukan hanya soal destinasi, melainkan juga tentang membangun momen bersama dan menghargai kearifan lokal. (Ade)

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *