DISINIAJA.CO – Menjelang Tahun Baru Imlek, kawasan pecinan dipenuhi pedagang yang menjajakan berbagai pernak-pernik khas perayaan, seperti jeruk mandarin, lampion merah, amplop angpau, hingga gantungan shio.
Tak sekadar hiasan, setiap barang memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Tionghoa.
Menurut pakar feng shui Yulius Fang, tradisi ini bertujuan membawa keberuntungan dan kelancaran di tahun yang baru.
“Semua penerapan ini adalah bagian dari budaya Tionghoa untuk memulai tahun baru dengan harapan baik,” ujarnya kepada awak media, beberapa waktu lalu.
✅ Lampion Merah
Melambangkan reuni keluarga, kebahagiaan, dan kemakmuran. Warna merah dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif.
✅ Jeruk Mandarin
Dikenal sebagai simbol kekayaan dan keberuntungan. Dalam bahasa Mandarin, jeruk disebut chéng (橙) yang memiliki lafal sama dengan chéng (成) yang berarti sukses.
✅ Apel Merah
Dalam bahasa Mandarin, apel disebut píng guǒ (苹果), di mana píng (苹) terdengar seperti píng (平) yang berarti damai dan tenteram.
✅ Nanas & Nastar
Dalam dialek Hokkien, nanas disebut Ong Lai, yang mirip dengan 旺来 (wàng lái) yang berarti datangnya keberuntungan.
✅ Kue Keranjang
Kue manis berbahan beras ketan ini disebut nián gāo (年糕), yang memiliki pelafalan sama dengan 年高 (nián gāo), berarti tahun yang lebih tinggi—melambangkan kenaikan rezeki dan jabatan.
✅ Lapis Legit
Lapisan demi lapisan dalam kue ini melambangkan rejeki yang berlipat ganda. Semakin banyak lapisan, semakin besar harapan keberuntungan di tahun mendatang.
Dengan makna simbolis yang kaya, perayaan Imlek bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga wujud harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.