BCA Targetkan 5.000 Sertifikat Halal untuk UMKM di 2025, Dorong Industri Halal dan Pertumbuhan Ekonomi

DISINIAJA.CO – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program Workshop Sertifikasi Halal 2025, yang ditargetkan menerbitkan 5.000 sertifikat halal hingga akhir tahun 2025.

Langkah strategis ini menjadi bagian dari inisiatif Bakti BCA dalam mendukung ekonomi inklusif dan industri halal nasional.

Program ini resmi dimulai pada akhir Mei 2025 di Kantor Cabang Utama (KCU) BCA Kisaran, Sumatra Utara, yang diikuti oleh 80 pelaku UMKM dari Kota Kisaran dan sekitarnya.

Para peserta mendapatkan pendampingan menyeluruh dalam proses pengurusan sertifikasi halal, sekaligus pembiayaan sertifikat yang difasilitasi secara gratis oleh BCA.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal dunia. Pelibatan UMKM menjadi sangat krusial karena sektor ini mencakup sekitar 99 persen dari total unit usaha nasional,” ujar Iwan Santoso Narto, Kepala Kantor Wilayah V BCA, Selasa (10/6/2025).

Dalam dua tahun terakhir, BCA telah memfasilitasi penerbitan sekitar 3.000 sertifikat halal untuk pelaku usaha dari berbagai sektor. Tahun ini, BCA menargetkan tambahan 2.000 sertifikat halal bagi UMKM di seluruh Indonesia.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menekankan pentingnya kelanjutan program ini sebagai bagian dari dukungan nyata terhadap pelaku UMKM.

“Seluruh materi dalam workshop telah dirancang untuk menjawab kendala riil yang dihadapi UMKM, mulai dari regulasi hingga proses administratif. Kami ingin program ini menjangkau lebih banyak daerah agar manfaatnya dirasakan secara merata,” jelas Hera.

Tak hanya sertifikasi halal, BCA juga membuka akses terhadap layanan keuangan digital, seperti pembukaan rekening online, aktivasi QRIS melalui aplikasi Merchant BCA, dan informasi seputar Kredit Usaha Rakyat (KUR). Peserta juga mendapatkan pelatihan pengembangan usaha melalui pendekatan pasar, produk, hingga business model canvas.

Data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI menyebutkan bahwa omzet pelaku usaha meningkat hingga 8,5% setelah memiliki sertifikat halal. Fakta ini memperkuat keyakinan BCA bahwa sertifikasi halal bukan hanya soal kepatuhan syariah, melainkan juga sarana strategis untuk meningkatkan daya saing dan membuka akses pasar lebih luas, termasuk pasar ekspor.

Program ini menjadi tonggak penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam ekosistem industri halal global.

“Semoga program ini dapat mencetak lebih banyak UMKM unggul yang berkontribusi aktif terhadap perekonomian nasional dan industri halal internasional,” pungkas Hera.

Melalui Workshop Sertifikasi Halal 2025, BCA tak hanya memberikan solusi atas kendala legalitas produk, tetapi juga membangun fondasi usaha yang berkelanjutan, berdaya saing tinggi, dan siap bersaing di pasar global.