DISINIAJA.CO – Pemilu 2024 menyisakan duka mendalam bagi Indonesia. Sekitar 90 petugas pemilu, yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), telah meninggal dunia karena kelelahan yang dialami selama pelaksanaan Pemilu tersebut.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari, mengungkapkan bahwa dalam rentang waktu 14 hingga 22 Februari, sebanyak 90 petugas di TPS dilaporkan meninggal dunia.
Mereka termasuk anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas ketertiban di TPS.
“Informasi terkini yang kami terima dari KPU provinsi, kabupaten, dan kota, menyatakan bahwa ada 90 petugas TPS yang meninggal dunia,” ungkap Hasyim Asyari dalam konferensi pers di KPU.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menerima laporan bahwa setidaknya 57 petugas KPPS telah meninggal dunia selama pelaksanaan Pemilu 2024.
Tak hanya petugas KPPS, namun juga linmas, saksi, PPS, Bawaslu, dan petugas lainnya ikut berkontribusi dalam pelaksanaan pemilu.
Menurut data Kemenkes, penyebab kematian para petugas tersebut bermacam-macam. Namun, kebanyakan dari mereka memiliki penyakit komorbid (penyakit bawaan).
Penyakit jantung mendominasi sebagai penyebab kematian, dengan 13 petugas KPPS meninggal akibat kondisi tersebut.
Selain itu, sebanyak 11 petugas meninggal dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan, delapan orang mengalami kecelakaan, lima orang mengidap hipertensi, dan lima orang lainnya mengalami sindrom pernapasan akut.
Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya kesejahteraan dan perlindungan bagi para petugas pemilu yang bekerja keras demi terselenggaranya proses demokrasi di Indonesia.
Semoga para petugas yang telah meninggal mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
