Jalan jalan ke Bundaran HI, naik transportasi umum lebih mudah
DISINIAJA.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah memacu langkah strategis untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Visi besar ini ditegaskan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta, Atika Nur Rahmania, dalam ajang Jakarta Future Festival (JFF) 2025 yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).
Dalam forum yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan tersebut, Atika memaparkan bahwa Jakarta kini fokus mengejar lima indikator utama guna memperkuat posisinya di panggung dunia.
Lima indikator ini tidak hanya menjadi arah pembangunan jangka panjang, tetapi juga refleksi dari dinamika dan pencapaian Jakarta selama dua dekade terakhir.
Lima Indikator Jakarta Menuju Kota Global
Ekonomi Terkoneksi Global
Jakarta ditargetkan menjadi simpul penting dalam jaringan ekonomi internasional. Melalui peningkatan investasi asing, pengembangan sektor digital, dan integrasi logistik, Jakarta ingin menjadi magnet baru ekonomi Asia Tenggara.
Modal Manusia (Human Capital)
Pembangunan sumber daya manusia menjadi fondasi utama. Pemprov Jakarta mendorong pendidikan adaptif, pelatihan vokasi berbasis teknologi, serta peningkatan produktivitas generasi muda agar mampu bersaing secara global.
Pengalaman Budaya (Culture Experience)
Tanpa kehilangan identitas lokal, Jakarta terus mengembangkan potensi budaya seperti musik, film, kuliner, dan fesyen. Eksplorasi budaya ini menjadi pintu bagi diplomasi kota yang lebih luas.
Kecepatan Informasi
Di era digital, keterhubungan informasi menjadi krusial. Jakarta berambisi menjadi kota dengan sistem informasi terbuka, terintegrasi, dan responsif yang dapat diakses warga dan dunia internasional secara real-time.
Keterlibatan Politik (Political Engagement)
Demokrasi partisipatif menjadi pilar kota global. Jakarta mendorong partisipasi aktif warga dalam pengambilan keputusan, baik di tingkat lokal maupun dalam kerja sama antar kota dunia.
Menurut Atika, tantangan terbesar Jakarta ke depan bukan sekadar membangun infrastruktur fisik, melainkan membentuk ekosistem kolaboratif yang berdampak nyata bagi masyarakat. “Jakarta harus memperkuat kemitraan global yang tidak hanya simbolis, tapi memberi manfaat langsung pada warga,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa dalam 20 tahun terakhir, pengalaman budaya menjadi aspek yang paling konsisten bertumbuh di Jakarta. Hal ini tercermin dari pertumbuhan sektor kreatif yang kini mulai diakui dunia internasional, termasuk di ajang-ajang festival global.
Menjelang usia ke-500 tahun, Jakarta kini berada pada titik krusial untuk merumuskan arah pembangunan lima tahun ke depan. Atika pun menekankan pentingnya partisipasi publik dalam membentuk identitas baru Jakarta. “Kita tidak boleh diam. Semua lapisan masyarakat harus aktif berperan dalam proses transformasi ini,” ujarnya.
Ia mengajak warga untuk memanfaatkan berbagai platform kolaborasi yang disediakan pemerintah. Dengan begitu, setiap suara dan ide dari warga bisa menjadi bahan bakar utama pembangunan Jakarta masa depan.
“Suara warga sangat penting untuk membuka potensi Jakarta dan menjawab tantangan masa depan. Dari sini, kita akan bersama-sama membentuk Jakarta sebagai kota yang tidak hanya maju, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Atika.
DISINIAJA.CO - Menjelang hari pernikahannya, Al Ghazali menjalani prosesi siraman yang sarat makna dan nilai…
DISINIAJA.CO - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan usaha mikro, kecil,…
DISINIAJA.CO -Legenda K-Pop Super Junior siap mengguncang dunia lagi! Dalam rangka memperingati 20 tahun perjalanan…
DISINIAJA.CO - Realme kembali membuktikan komitmennya sebagai brand pilihan anak muda yang konsisten menghadirkan inovasi…
DISINIAJA.CO - Bermain game bukan lagi sekadar hiburan semata. Dalam dunia yang serba digital ini, game…
DISINIAJA.CO - Setelah hampir dua dekade tak menyambangi Indonesia, band rock legendaris asal Inggris, Muse,…
This website uses cookies.