Kaka Slank Menggunakan Hak Pilih: Pesan Mendalam untuk Pemimpin dan Kebudayaan Indonesia

DISINIAJA.CO – Pada Rabu (14/2/2024) kemarin, vokalis legendaris dari grup band Slank, Akhadi Wira Satriaji atau yang lebih akrab disapa Kaka Slank, tidak hanya menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024, tetapi juga menyampaikan pesan yang mendalam untuk calon presiden dan pentingnya mendukung kebudayaan Indonesia.

Kaka Slank, bersama istri dan anaknya, datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 31 yang terletak di kawasan Potlot, Duren Tiga, Jakarta.

Momen ini tidak hanya menjadi wujud partisipasi demokratisnya sebagai warga negara, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan harapannya kepada pemimpin masa depan Indonesia.

Dalam pesan yang disampaikan, Kaka Slank menyoroti pentingnya pendidikan gratis sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia.

“Harapannya sekolah gratis jadi makin banyak orang pintar, jadi peluang untuk di bodoh-bodohi kecil,” ujarnya dengan tegas.

Pesan ini menggarisbawahi pentingnya akses pendidikan yang merata untuk semua lapisan masyarakat demi menciptakan generasi yang lebih cerdas dan berdaya saing.

Selain itu, Kaka Slank juga menyoroti masalah kebudayaan di Indonesia. Meskipun Indonesia terkenal dengan keberagaman budayanya, namun menurutnya, budaya Indonesia tidaklah cukup kuat.

“Kebudayaan juga harus dipandang sebagai hal utama untuk bangsa ini karena jangan cuma ngomong Indonesia budayanya kuat tapi kalau nggak support dari pemerintah enggak jadi apa-apa juga,” ungkapnya dengan penuh kepedulian.

Dalam konteks ini, Kaka Slank mengambil contoh dari keberhasilan Korea Selatan dalam memperkuat budayanya yang akhirnya berhasil mendunia.

Ia berharap bahwa Indonesia juga dapat mengambil pelajaran dari upaya Korea Selatan dalam memperkuat budayanya dan mengangkatnya sebagai salah satu aspek utama untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan secara keseluruhan.

Melalui kehadirannya di TPS dan pesan yang disampaikan secara langsung, Kaka Slank tidak hanya menunjukkan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang peduli terhadap masa depan bangsanya, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk berpikir lebih dalam tentang peran budaya dan pendidikan dalam membangun Indonesia yang lebih baik.