Mengenal Cilokaq, Musik Tradisional Khas Sasak Hadirkan Keindahan Budaya Lombok 

Cilokaq, musik tradisional khas Lombok

DISINIAJA.CO – Cilokaq, musik tradisional khas suku Sasak, Nusa Tenggara Barat, menjadi bagian penting dari warisan budaya Lombok. Berasal dari permainan gambus, musik ini awalnya digunakan untuk mengisi waktu senggang dan melepas lelah.

Seiring waktu, Cilokaq berkembang dengan tambahan alat musik seperti jidur, suling, gitar, dan gendang (ketipung), menjadikannya lebih kaya dan dinamis.

Musik ini merepresentasikan semangat padang pasir dengan nada gambus tunggal sebagai dasarnya. Kini, melalui program Aksilarasi, musik Cilokaq diabadikan dalam album ‘AKSILARASI: Mandalika’, yang memuat lima lagu yang kaya akan budaya dan cerita lokal. Berikut adalah lima lagu dalam album tersebut yang wajib kamu dengar!

1. Resonansi Dunie

Lagu pembuka ini menceritakan tentang masuknya pengaruh budaya luar ke Lombok. Meski terpengaruh, masyarakat Lombok diingatkan untuk menjaga adat dan budaya mereka sendiri. Lagu ini menjadi pengingat penting bagi generasi muda untuk tidak melupakan akar budayanya.

2. Seribu Masjid

Lagu ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas keindahan dan kedamaian Lombok. Judulnya terinspirasi dari julukan Pulau Lombok sebagai “Pulau Seribu Masjid,” mencerminkan spiritualitas dan kebanggaan akan tanah kelahiran yang diberkahi dengan ketenangan dan subur.

3. Pancing Lindung

Lagu ini mengisahkan cinta yang sulit diraih, diibaratkan seperti menangkap belut yang licin. Melalui lagu ini, kita diajak merasakan kisah cinta seorang lelaki yang terus gagal menaklukan hati wanita pujaannya.

4. Kute Mandalike

Lagu ini memuja keindahan alam Mandalika, khususnya Pantai Kuta yang sudah terkenal ke seluruh dunia. Liriknya menggambarkan pantai berpasir putih, bukit hijau, dan ombak yang sempurna untuk berselancar, memperlihatkan pesona alam Lombok yang tiada duanya.

5. Balek Bembek

Lagu terakhir ini membawa kita pada suasana cinta monyet remaja. Dengan lirik berupa pantun-pantun dalam bahasa Sasak, lagu ini mencerminkan rasa cinta yang polos dan riang, khas masa muda.

Dengan album ‘AKSILARASI: Mandalika’, KEMENPAREKRAF tidak hanya melestarikan budaya lokal, tapi juga mengenalkan pesona musik Cilokaq ke seluruh dunia. Sebuah langkah kreatif untuk mengangkat kearifan lokal dan memberikan ruang bagi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan tradisi mereka.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *