Hanung Bramantyo Terharu, Film Gowok Kamasutra Jawa Bersaing di IFFR 2025

DISINIAJA.CO – Sutradara Hanung Bramantyo merasa terharu dan bersyukur setelah film terbarunya, “Gowok: Kamasutra Jawa”, resmi terpilih untuk bersaing dalam Big Screen Competition di International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2025.

Film Gowok Kamasutra Jawa ini akan berkompetisi dengan 12 film dari berbagai negara dalam ajang bergengsi yang berlangsung pada 20 Januari – 9 Februari 2025.

Film yang memiliki judul internasional “Gowok – Javanese Kamasutra” ini mendapat apresiasi sebagai salah satu karya yang berani mengeksplorasi estetika sinematik sekaligus tetap mengutamakan unsur hiburan.

Hanung Bramantyo mengaku awalnya mengira filmnya hanya masuk dalam seleksi resmi. Namun, ketika mendengar bahwa film ini berkompetisi, ia merasa bangga dan bersyukur.

“Saya sempat berpikir bahwa ini hanya seleksi resmi saja, tapi saat tahu ‘Gowok’ mendapat kesempatan untuk berkompetisi, tentu ini sebuah kebanggaan. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi selain berterima kasih dan bersyukur,” ujar Hanung.

Keikutsertaan “Gowok: Kamasutra Jawa” di IFFR 2025 juga menjadi jawaban atas doa Hanung saat menjalankan ibadah haji. Ia pernah berharap agar film-film karyanya bisa dinikmati oleh penonton di luar negeri.

“Saat itu saya berdoa agar karya-karya saya bisa menembus dunia internasional, dan jika IFFR adalah jalan awal, maka saya benar-benar bersyukur,” lanjutnya.

Film “Gowok: Kamasutra Jawa” dijadwalkan tayang di Rotterdam pada 2, 3, 5, dan 6 Februari 2025.

Hanung Bramantyo berharap penonton internasional bisa memberikan respons positif terhadap filmnya.

“Kisah Gowok ini sangat seksi, bukan hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi juga di kancah global. Mungkin, di Indonesia tema ini dianggap kontroversial, tetapi di luar negeri justru bisa menjadi sesuatu yang menarik, seperti film ‘Tuhan Izinkan Aku Berdosa’,” ungkapnya.

Film ini berlatar era 1955–1965 dan mengisahkan seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru yang mengajarkan keterampilan seksual bagi calon pengantin pria.

Dengan mengacu pada kitab-kitab kuno seperti Centhini, Nitimani, dan Wulangreh, ia membantu laki-laki memahami cara menghargai dan memuaskan pasangan mereka di ranjang. Namun, setelah peristiwa 1965, profesi ini pun dihilangkan karena dianggap sebagai praktik pelacuran terselubung.

Produser Raam Punjabi juga mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian film ini.

“Kami sangat bangga dan bersyukur bahwa ‘Gowok: Kamasutra Jawa’ terpilih untuk berkompetisi di IFFR 2025. Ini membuktikan bahwa kisah-kisah lokal dengan kekayaan budaya yang kuat dapat diapresiasi di panggung internasional,” ujarnya.

Film “Gowok: Kamasutra Jawa” diperkuat oleh deretan aktor dan aktris ternama, di antaranya Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, Reza Rahadian, Djenar Maesa Ayu, Ali Fikry, Donny Damara, Slamet Rahardjo, Nayla Purnama, Aldy Bisl, Ayu Prasiska, Khiva Rayanka, Runny Rudiyanti, Wavi Zihan, dan Annisa Hertami.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *