DISINIAJA.CO – Bandung tak hanya dikenal dengan udara sejuk dan suasana kotanya yang romantis, tapi juga surganya kuliner khas yang menggugah selera.
Salah satu yang paling dicari oleh wisatawan maupun warga lokal adalah siomay Bandung. Bukan sekadar camilan, siomay di Kota Kembang ini punya cita rasa khas yang sulit ditandingi—dari kenyalnya adonan, aroma ikan tenggiri yang menggoda, hingga bumbu kacang yang legit dan kaya rasa.
Berikut tiga tempat makan siomay paling legendaris di Bandung yang wajib masuk bucket list kuliner Anda di tahun 2025:
1. Batagor & Siomay Kingsley – Jalan Veteran No. 25
Siapa tak kenal Kingsley? Berdiri sejak lama, tempat ini jadi ikon siomay dan batagor di Bandung. Dari luar, tempatnya tampak sederhana, tapi begitu masuk, aroma ikan tenggiri langsung menggoda.
“Siomaynya selalu fresh, enggak pernah amis,” ujar Dedi, pelanggan setia sejak puluhan tahun lalu.
Satu porsi siomay di Kingsley terdiri dari tahu, kentang, telur, kol, pare, dan siomay yang kenyal. Kuncinya ada pada bumbu kacang yang kental dan manis, selalu dibuat segar setiap hari. Saat akhir pekan, antrean mengular jadi pemandangan biasa.
“Saya selalu bawa pulang siomay frozen buat oleh-oleh,” kata Rina, wisatawan asal Bogor.
2. Siomay Tulen – Jalan Dr. Setiabudi No. 107
Berbeda dengan Kingsley, Siomay Tulen punya tempat yang lebih kecil dan sederhana. Tapi jangan salah, tempat ini selalu ramai karena kualitas rasa yang konsisten.
Siomay Tulen dikenal dengan rasa ikan tenggiri yang kuat dan tekstur lembut. Bumbu kacangnya punya karakter khas: ada sedikit rasa pedas yang bikin nagih.
“Kalau ke Bandung, saya pasti mampir ke sini. Rasanya enggak pernah berubah,” kata Hendra, pelanggan dari Cimahi.
Tempat ini juga jadi favorit mahasiswa karena menyediakan siomay frozen untuk stok di kosan. Harganya pun masih ramah di kantong, cocok untuk semua kalangan.
3. Baso Tahu Lina – Jalan Sawah Kurung No. 4, Ciateul
Berdiri sejak lama, Baso Tahu Lina terkenal dengan siomay berukuran besar dan isian komplet. Tempatnya sederhana, dengan meja kayu dan foto-foto pelanggan lama yang menghiasi dinding.
Ciri khasnya adalah bumbu kacang yang agak kasar, memberikan sensasi tekstur kacang yang nyata di setiap suapan.
“Saya suka siomay di sini karena bumbunya beda, lebih terasa kacangnya,” ujar Sari, warga sekitar.
Di jam makan siang, tempat ini selalu ramai. Banyak pekerja kantor hingga keluarga yang datang untuk menikmati langsung atau membawa pulang ke rumah.