DISINIAJA.CO –Grup psychobilly asal Indonesia, Prison Of Blues, resmi meluncurkan album keempat mereka bertajuk Born To Be Killers pada 20 Juni 2025.
Album ini dirilis dalam tiga format sekaligus: digital, CD, dan vinyl, menjawab kerinduan para penggemar akan karya terbaru Prison Of Blues setelah sukses menembus pasar internasional lewat 11 album kompilasi di Eropa.
Album Born To Be Killers menghadirkan 15 lagu yang direkam secara live, menonjolkan energi panggung liar khas Prison Of Blues.
Berbeda dari karya-karya sebelumnya, kali ini mereka menyuguhkan sentuhan horor lokal Nusantara, menghadirkan sosok-sosok menyeramkan seperti pocong, kuntilanak, pasar setan, hingga kisah santet dalam balutan lirik yang kuat dan atmosfer mencekam.
Lewat pendekatan ini, mereka berupaya menghadirkan sisi gelap budaya lokal yang terasa lebih dekat dengan memori kolektif masyarakat Indonesia.
“Selama ini kami membawa budaya psychobilly Eropa ke musik kami. Tapi di album ini, saatnya kami memberi panggung untuk pocong, kuntilanak, dan cerita-cerita horor lokal yang nggak kalah menyeramkan,” ujar Bayu Randu, gitaris sekaligus produser album ini saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Formasi Prison Of Blues juga tampil lebih segar dengan hadirnya Endy Barock (drum), Topan Murdox (gitar 2), dan Dhana Dira (contrabass), yang bergabung bersama Bowo (vokal & gitar) serta Bayu Randu (lead gitar/ produser).

Kolaborasi pun menjadi nilai tambah album ini, dengan deretan musisi lintas genre yang ikut memperkaya warna musiknya. Di antaranya:
Eet Sjahranie (Edane) di lagu Devil’s Inside,
Ari (Padi Reborn) & Zaky (ex-Funky Kopral) di Pocong / Disantet Mertua,
Dellu Uyee di Zombie di Ruang Tamu,
KMNG (Serigala Malam) di Tersesat,
Dimitri Hauck (Cenobites – Belanda) & Ramon Sitoci (ex-Mad Sin – Belanda) di Painkiller,
Capt. Del Toro (Southern Beach Terror) di Ghost Wave,
Grace Lehurliana di Graveyard Shadows,
Ninis dan Juki Ki Sanak Harmonica di One Night With The Devil,
Astryd Tyas di Kuntilanak.
Tak berhenti di perilisan album, Prison Of Blues akan menggelar tur Eropa kelima mereka pada Oktober 2025, memainkan 17 pertunjukan di 4 negara, termasuk di festival psychobilly paling bergengsi.
Ini menegaskan konsistensi mereka sebagai duta psychobilly Asia yang telah dipercaya tampil di Psychobilly Meeting Festival pada 2016, 2017, 2018, dan 2024.
“Dulu kami fokus ke Eropa karena genre ini belum banyak dikenal di Indonesia. Tapi lewat album ini, kami ingin mulai membuka jalan dan mengedukasi soal psychobilly di negeri sendiri,” ungkap Bowo, vokalis Prison Of Blues.
Dukungan pun datang dari Sparky (Demented Are Go – UK) yang menyatakan, “You guys need to spread this genre to Asia, especially Indonesia.”
Album Born To Be Killers bukan sekadar selebrasi horor lokal, tapi juga menjadi misi Prison Of Blues untuk memperkenalkan psychobilly kepada publik Indonesia.
Hadir sebagai karya yang liar, berani, dan berbeda, album ini diharapkan mampu memuaskan dahaga pecinta musik Tanah Air yang mendambakan sesuatu yang fresh dan penuh energi.