Kebahagiaan Juga Bagian dari Takdir, Nikmat Allah yang Tak Berkurang atau Bertambah

kebahagiaan

DISINIAJA.COSeringkali kita lupa bahwa kebahagiaan dan kesenangan di dunia adalah nikmat dari Allah yang telah ditetapkan dengan sempurna.

Setiap manusia memiliki bagian masing-masing yang tidak dapat ditambah atau dikurangi. Apapun usaha kita, kebahagiaan yang kita capai tidak akan melampaui batas yang telah Allah tetapkan untuk kita.

Kebahagiaan Adalah Takdir

Kebahagiaan sejati hanya dapat diraih melalui jalan yang halal. Meskipun kita berusaha keras, hasil akhirnya akan tetap sesuai dengan ketentuan Allah.

Maka, daripada mengejar kebahagiaan dengan cara yang tidak diridai-Nya, lebih baik kita mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan dan tetap berjalan di jalan yang benar.

Sabda Rasulullah ﷺ mengingatkan kita akan hal ini:

“Ketahuilah, bahwa apabila seluruh umat bersatu padu untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu memberikannya kecuali yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan apabila mereka bersatu padu untuk menimpakan bahaya kepadamu, mereka tidak akan mampu menimpakannya kecuali yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena-pena sudah diangkat, dan lembaran-lembaran sudah kering.”
(HR. Tirmidzi, 2516 – Shohih)

Hadis ini mengajarkan kita bahwa segala sesuatu telah tertulis dalam takdir Allah. Baik itu manfaat maupun kebahagiaan, semua sudah Allah tetapkan. Bahkan jika seluruh umat manusia berusaha mengubahnya, mereka tetap tidak akan mampu.

Buah Manis dari Iman pada Takdir

Keimanan pada takdir adalah salah satu pilar utama dalam Islam. Dengan meyakini bahwa kebahagiaan adalah bagian dari takdir, kita menjadi lebih ikhlas menjalani hidup. Tidak ada lagi rasa iri terhadap kebahagiaan orang lain, karena kita tahu bahwa setiap orang memiliki jatahnya masing-masing.

Hikmah lainnya adalah kita tidak akan merasa terlalu kecewa ketika mengalami kesulitan, karena kita yakin bahwa Allah selalu menetapkan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Carilah kebahagiaan dengan cara yang halal, bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, dan percayalah pada takdir Allah. Dengan demikian, hati kita akan lebih tenang dan hidup menjadi lebih bermakna. Sebab, bahagia juga merupakan bagian dari takdir yang telah ditetapkan oleh Allah.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *