For Revenge Hadirkan Mini Album Akustik Diawal Tahun

DISINIAJA.CO – Grup musik rock alternatif asal Bandung, for Revenge, membuka awal tahun 2025 dengan merilis mini album berjudul Sebelum Merayakan pada Sabtu, 18 Januari 2025.

Album ini menjadi prolog menuju peluncuran album kelima mereka, Perayaan Patah Hati – Babak 2, yang direncanakan akan dirilis dalam waktu dekat.

Bertajuk Sebelum Merayakan, mini album ini mengusung konsep akustik dengan seluruh lima track yang tersedia dipersembahkan dalam aransemen akustik.

Album ini juga memperkenalkan dua lagu baru serta dua lagu lainnya yang merupakan hasil kolaborasi dengan musisi lain.

Lagu-lagu tersebut mencerminkan upaya for Revenge untuk memberikan nuansa yang lebih intim dan emosional melalui musik akustik, sembari tetap mempertahankan ciri khas musikalitas mereka.

Vokalis for Revenge, Boniex Noer, mengungkapkan bahwa album ini sudah digarap sejak Oktober 2024 dan memakan waktu sekitar tiga bulan untuk diselesaikan.

Tantangan utama dalam pembuatan Sebelum Merayakan adalah mencocokkan karakter musik for Revenge dengan para kolaborator yang terlibat.

“Konsep akustik dan kolaborasi adalah tantangan bagi kami, terutama dalam menggabungkan karakter kami dengan para kolaborator yang beragam,” kata Boniex dalam keterangan resminya.

Mini album ini mencakup tiga versi akustik dari lagu-lagu for Revenge sebelumnya, yaitu Sadrah, Penyangkalan, dan Semula, serta dua lagu baru yang berjudul Menunggu Giliran dan Kala Luka Berpesta.

Lagu Menunggu Giliran merupakan kolaborasi dengan penyanyi Elsa Japasal, sementara Kala Luka Berpesta mengajak Wira Nagara untuk berkolaborasi.

Menurut gitaris Arief Ismail, Menunggu Giliran berhubungan erat dengan dua single for Revenge sebelumnya, Sadrah dan Semula, dalam tema besar Stages of Grief (Tahapan Kesedihan).

“Lagu ini menggambarkan fase ‘Depression’ (Depresi), saat seseorang merasa kehilangan arah dan harapan karena kedukaan,” jelas Arief.

Lagu ini bertujuan untuk menuntun pendengarnya, yang mungkin sedang berada di titik terendah, untuk menemukan harapan meski dalam keterpurukan.

Keputusan untuk berkolaborasi dengan Elsa Japasal muncul saat proses pembuatan album ini, yang dinilai oleh band terlalu kelam dan membutuhkan nuansa berbeda.

Boniex menyatakan, “Kami merasa karakter suara Eca dapat memberi warna lain yang menenangkan dalam lagu ini.” Elsa Japasal, yang memiliki potensi besar dalam musik, dianggap sebagai sosok yang dapat memberikan dimensi baru dalam lagu Menunggu Giliran.

Bassist Izha Muhammad menambahkan bahwa suara Elsa memberikan pengaruh besar dalam lagu tersebut.

“Jika diibaratkan, Boniex mewakili sisi ‘Gelap’, sementara Eca mewakili ‘Terang’. Keduanya saling mengisi, menciptakan kolaborasi yang sangat menarik,” ungkap Izha.

Dengan adanya kolaborasi yang penuh makna dan pembaruan musikal ini, Sebelum Merayakan menjadi bukti bahwa for Revenge tidak hanya konsisten dalam mengembangkan musik mereka, tetapi juga berani mengeksplorasi kolaborasi lintas genre.

Mini album ini menjadi pembuka yang menggembirakan untuk perjalanan mereka menuju album Perayaan Patah Hati – Babak 2 yang lebih besar.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *