DISINIAJA.CO – Syaikh As-Sa’diy rohimahullah menyampaikan pesan mendalam mengenai manfaat meninggalkan maksiat, terutama ketika seseorang sangat tergoda untuk melakukannya.
Beliau berkata, “Siapa yang meninggalkan maksiat padahal syahwatnya sangat ingin melakukannya, maka Allah akan ganti dengan keimanan yang lapang di hati, barokah pada rezekinya, dan sehat badannya” (Al-Qawa’id Al-Fiqhiyah 1/138).
Dalam kehidupan sehari-hari, keinginan untuk melakukan maksiat mungkin sulit dihindari.
Namun, menahan diri dari perbuatan tercela ini justru mendatangkan berbagai kebaikan dalam hidup, baik dari segi hati, rezeki, maupun kesehatan.
Ketika seseorang mampu menahan syahwat dan menahan diri dari perbuatan dosa, Allah menjanjikan ketenangan di hati dan keberkahan dalam hidup.
Di sisi lain, maksiat dapat mendatangkan mudhorot atau kerugian, baik dalam waktu cepat maupun lambat.
Bahaya terbesar dari maksiat adalah menjauhkan hati dari Allah ‘Azza wa Jalla.
Hati yang jauh dari Allah akan merasa berat untuk melakukan ketaatan dan sering kali tidak merasakan kedekatan spiritual yang menenteramkan.
Oleh karena itu, menjaga diri dari maksiat bukan hanya mendatangkan kebaikan di dunia, tetapi juga menjaga hubungan kita dengan Allah.