DISINIAJA.CO – Sholat Syuruq juga dikenal sebagai sholat Isyraq. Waktu pelaksanaannya adalah pagi hari, yaitu 15-20 menit setelah matahari terbit.
Sholat ini sama dengan sholat-sholat sunnah pada umumnya. Yang membedakan hanya niat dan waktu pelaksanaannya.
Ibadah ini dapat dikerjakan dalam dua rakaat. Setelah sholat, jangan lupa untuk membaca doa sholat syuruq.
Sholat Syuruq adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Meskipun bukan merupakan kewajiban, tetapi melaksanakannya memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar.
Nabi Muhammad SAW juga menyarankan umatnya untuk melakukan sholat Syuruq sebagai bentuk penghormatan kepada Allah dan membersihkan diri dari dosa-dosa. Sebagaimana dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Barang siapa yang melaksanakan sholat subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR Tirmidzi, Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Sedangkan dalam hadtis lain, dari Abu Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah Dhuha (di awal waktu, syuruq).
maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR Thabrani. Syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi (shahih dilihat dari jalur lainnya).
Niat Sholat Syuruq
Menukil buku Raih Pahala Haji dan Umrah Setiap Hari karya Muhammad Andhyka Afrianto, berikut bacaan niat sholat Syuruq,
أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلِإشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatal Isyraqi rak’ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat sholat Isyraq (Syuruq) dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”
Niat sholat Syuruq 2 rakaat tersebut juga termaktub dalam Kitab Nihayatuz Zain karya Syaikh Nawawi al-Bantani.
