DISINIAJA.CO – Meskipun upaya pencegahan telah dilakukan, peredaran uang Rupiah palsu di Indonesia masih menjadi masalah yang cukup serius.
Bahkan, saat momen Ramadhan lalu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang mencatat laporan peredaran uang palsu mengalami peningkatan signifikan hingga 391% pada Maret 2024 akhir.
Pecahan Rp100.000 menjadi yang paling banyak ditemukan dalam peredaran uang palsu, di mana pada Maret 2024 saja terdapat setidaknya 1.077 lembar, setara dengan Rp107,7 miliar.
Bagi masyarakat yang mendapati uang Rupiah yang diragukan keasliannya, BI memberikan beberapa tips yang dapat dilakukan seperti yang dilansir dari laman resmi BI, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Saat Bertransaksi
- Tolak dengan Sopan: Tolak dan jelaskan secara sopan bahwa anda meragukan keaslian uang tersebut.
- Minta Penggantian: Minta kepada pihak pemberi untuk memberikan uang lainnya sebagai pengganti uang palsu tersebut, dan lakukan pengecekan ulang.
- Sarankan Pengecekan: Sarankan pihak pemberi untuk melakukan pengecekan uang ke bank, kepolisian, atau meminta klarifikasi langsung ke kantor Bank Indonesia terdekat.
- Praduga Tak Bersalah: Gunakan praduga tak bersalah karena pihak pemberi mungkin tidak menyadari bahwa uang yang diberikan adalah palsu.
Menjaga dan Melaporkan
- Jangan Diedarkan: Jaga uang palsu tersebut dan jangan mengedarkannya kembali.
- Melaporkan Temuan: Laporkan temuan uang palsu kepada bank, kepolisian, atau kantor Bank Indonesia terdekat, sertakan fisik uang yang diragukan keasliannya.
Laporan masyarakat atas uang yang diragukan keasliannya akan diteliti lebih lanjut oleh Bank Indonesia. Uang yang dinyatakan palsu tidak akan memperoleh penggantian, sedangkan yang dinyatakan asli akan memperoleh penggantian sesuai ketentuan yang berlaku.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi peredaran uang palsu di masyarakat.
