Bromo: Predikat Taman Nasional Terindah vs Dampak Kebakaran

Gunung Bromo

DISINIAJA.CO – Seiring dengan predikat Bromo sebagai taman nasional terindah ketiga di dunia, warga seakan bersyukur meskipun dengan harga yang mahal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa prestise tersebut memberikan kebanggaan tersendiri. Namun, pertanyaan muncul: apakah seharusnya tersangka penyebab kebakaran Bromo mendapat bela sungkawa?

dikutip dari beberapa sumber, pasangan Pengantin yang prewed akibatkan Gunung Bromo terbakar tak jadi tersangka. Pihak berwajib hanya menjerat Manajer WO sebagai tersangka atau pelaku.

Andrie Wibowo Eka Wardhana (AWEW), bersiap menghadapi ancaman hukuman 2,5 tahun penjara dan denda maksimal Rp 3,5 miliar.

Manajer Wedding Organizer (WO) asal Kabupaten Lumajang ini didakwa melanggar dua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dampat kebakaran Gunung Bromo, penilaian terhadap Bromo sebagai taman nasional terindah dilakukan sejak Januari 2023, beberapa bulan sebelum kebakaran terjadi.

Skor unggahan di Instagram, jumlah tayangan di TikTok, penelusuran Google, dan ulasan mengenai taman nasional ini di Google menjadi parameter penilaian yang memberikan predikat tersebut.

Meskipun predikat ini membanggakan, kita perlu melihat sisi lain dari peristiwa kebakaran Bromo. Di dalamnya, terdapat ribuan spesies flora dan fauna yang melindungi diri di savana dan pepohonan hutan.

Kebakaran ini tidak hanya merusak habitat, tapi juga mengancam eksistensi banyak populasi yang mungkin menghilang atau bahkan punah.

Bromo bukan hanya soal savana yang bisa kembali hijau setelah kebakaran, tapi lebih dari itu. Setiap musim hujan akan menghidupkan kembali hijaunya alam, tetapi keberlanjutan flora dan fauna di dalamnya jauh lebih berharga.

Perlu disadari bahwa bela sungkawa terhadap pelaku kebakaran menimbulkan dampak negatif yang signifikan.

Terlepas dari flora dan fauna yang menjadi korban, fasilitas seperti pipa air juga rusak. Kehidupan ekonomi setempat terhenti, memengaruhi pendapatan masyarakat dari berbagai sektor, mulai dari pedagang kaki lima, penjual bunga, makanan, penginapan, hingga jasa.

Pertanyaannya, apakah masih ada alasan untuk membela tersangka? Apakah tindakan salah dapat dibiarkan tanpa konsekuensi?

Bela sungkawa terhadap pelaku kebakaran gunung Bromo dapat membawa efek jera yang sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Harapannya, kebakaran Bromo akibat flare prewedding menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Gunung Bromo, alam memiliki nilai yang tak ternilai, dan menjaganya adalah tanggung jawab bersama. Mari lestarikan keindahan alam untuk generasi mendatang. Salam lestari.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *