Apa yang Dimaksud Black Friday? Ini Pengertian dan Sejarahnya

DISINIAJA.CO – Tahukah kamu bahwa hari Jumat, 24 November 2023 merupakan Black Friday atau Jumat Hitam.

Apa itu Black Friday? Bagaimana sejarah awalnya?

Di bawah ini kami sajikan ulasan mengenai pengertian Black Friday serta awal mula dikenal oleh masyarakat?

Dilansir dari berbagai sumber, Black Friday merupakan sebuah perayaan atau peringatan tak resmi yang ada setiap tahunnya.

Black Friday lebih mashyur dikenal oleh masyarakat Amerika Serikat (AS).

Perayaan ini diperingati setiap usai Thanksgiving, atau hari Jumat keempat di bulan November.

Seperti pada November 2023 ini, Black Friday jatuh pada 24 November 2023.

Perayaan ini juga menjadi persiapan masyarakat, khususnya umat Kristiani menyambut Hari Natal pada 25 Desember.

Kendati sebagai penyambut Natal, Black Friday jauh dari pengertian sebagai hari ibadah.

Malahan, hari ini lebih dikenal sebagai harinya belanja besar-besaran.

Karena itu, Black Friday menjadi momentum penting bagi pemilik toko atau brand untuk memberikan diskon besar-besaran atau penawaran ekstra kepada pembelinya.

Kendati tidak pernah ditetapkan sebagai peringatan resmi oleh pemerintah, sebagian masyarakat AS sudah terbiasa meliburkan diri di saat Black Friday.

Di luar semua itu, siapa sangka bahwa sejarah awal Black Friday merupakan sejarah kelam perekonomian di AS.

Sejarah mencatat bahwa istilah Black Friday muncul pertama kali pada 24 September 1869.

Di tanggal tersebut terjadi krisis keuangan yang cukup ekstrem, yakni jatuhnya pasar saham emas di AS.

Hal tersebut membuat banyak orang di AS mengalami kebangkrutan.

Kemudian, istilah Black Friday kembali muncul pada 1924

Sejak dimulainya Parade Thanksgiving Macy, hari Jumat setelah Thanksgiving, istilah Black Friday digunakan secara tidak resmi untuk musim belanja liburan.

Black Friday kembali mencuat pada 1950-an di Philadelphia.

Istilah tersebut digunakan polisi setempat untuk menggambarkan chaos atau kekacauan usai perayaan Thanksgiving karena orang-orang menjarah toko-toko saat pertandingan sepakbola antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut AS.

Aksi penjarahan tersebut nyaris tidak terkendali dan membuat pemilik toko mengalami kerugian yang besar.

Berdasarkan peristiwa kelam tersebut, pada 1961 istilah Black Friday diganti menjadi Big Friday untuk menyamarkan sejarah kelam di baliknya.

Namun, hal tersebut tidak bertahan lama karena orang-orang lebih terbiasa menggunakan istilah Black Friday.

Kendati diwarnai sejarah yang kelam, para pengusaha AS justru menjadikan Black Friday menjadi momentum untuk meraup cuan sebesar-besarnya.

Yakni dengan memberikan potongan harga alias diskon kepada pelanggan di saat semua orang keluar rumah untuk berbelanja berbagai kebutuhan.

Nah, itulah pengertian dan sejarah Black Friday. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu ya.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *